Abstrak
Paper ini menyajikan sebuah metode untuk mengontrol pergerakan mouse komputer dengan menggunakan mata manusia. Electro-oculagraphy merupakan sebuah teknologi untuk mendeteksi sinyal dari mata yang digunakan untuk mengontrol mouse. Sinyal yang didapat dengan menggunakan sensor diperkuat, kemudian deraunya dihilangkan dan digitalisasi, sebelum ditransfer ke PC.
Electro-oculography merupakan sebauh teknologi deteksi dengan meletakkan elektroda pada muka pengguna, yakni disekitar mata, yang gunanya untuk merekam aktivitas gerakan mata dan ditransformasikan menjadi bentuk sinyal listrik.
Penelitian ini didasarkan pada fakta bahwa setiap pergerakan mata menghasilkan sinyal sebuah listrik, dan dengan menggunakan elektroda ini diharapkan dapat mendekteksi sinyal-sinyal tersebut dan klasifikasinya untuk masing-masing pergerakan.
Langkah dalam penelitian ini meliputi:
Deteksi sinyal mata
Karena tingkat metabolisme yang lebih tinggi di retina dibandingkan dengan kornea, mata mempunyai tegangan 0,40-1,0 millivolts terhadap retian. Tegangan corneoretinal ini dapat diukur dengan elektroda ditempatkan pada permukaan kulit di sekitar mata.
Penguatan sinyal
Amplifier yg digunakan adalah Amplifier EEG/EMG INA126P, yang dapat bekerja pada rentang mikrovolt. Penguatan hingga 100.000 bisa diperoleh dengan mengimplementasikan fase penguatan dua tahap, yang masing-masingnya dengan penguatan 1000.
Untuk mengurangi derau interferensi dan ESD menggunakan RC low pass filter denga cutoff 47 Hz pada input INA126P
Driven Right Leg
Penelitian ini menggunakan Driven Right Leg DLR adalah adalah sebuah sirkuit listrik yang biasanya ditambahkan dalam penguat sinyal biologis untuk mengurangi gangguan Common-mode. Penguat sinyal biologis seperti EKG (Elektrokardiogram) EEG (elektroensefalogram) atau sirkuit EMG mengukur sinyal-sinyal listrik yang sangat kecil yang dipancarkan oleh tubuh, sering sekecil beberapa mikro-volt (sepersejuta volt). Driven right leg digunakan untuk mengeliminasi noise interferensi secara aktif (selain dengan notch filter untuk interferensi jala-jala). Filter lain yang digunakan juga adalah Q-Notch Filter, High Pass Filter, Anti-Aliasing Filter
Aquisisi data dan Antar Muka
Satu port paralel menerima data digital dari gerakan naik-turun dari satu ADC dan port paralel lain menerima data digital gerak kanan-kiri dari ADC lain.
Gambar 1. Sistem akuisisi data
Perangkat lunak ditulis dengan Visual C + +. Program akan menerima informasi digital dari dua port paralel, satu demi satu informasi lainnya dan kemudian yang akan dipetakan ke grafik real-time.
Hasil Penelitian
Output akhir pada gambar 2 untuk pergerakan up-down kontinyu. Nilai yang lebih besar akan diterima untuk pergerakan yang lebih besar. Output yang diperlihatkan pada gambar 3 merupakan perhitungan pada saat mata bergerak ke atas secara tiba-tiba.
Gambar 2. Tanggapan ketika mata melakukan gerakan naik-turun
Gambar 3. Respon ketika mata tiba-tiba naik
Gambar 4. Respon ketika mata berkedip kontinyu
Pada saat bergerak vertical, variasi nilai output seperti pada gambar 2. Karena bagian positif dan negatif dari channel input instrument amplifier, nilai yang lbih tinggi diterima bila mata bergerak ke atas dan lebih rendah jika mata bergerak ke bawah. Hal yang sama untuk pergerakan kanan-kiri.
Beberapa variasi juga terdekteksi pada output bila mata tidak bergerak (gambar 3), ini dikarenakan sebenarnya mata masih tetap sedikit bergerak, dikenal sebagai gerakan stabilisasi untuk menjaga fokus tetap pada objek. Bagian ini dapat diabaikan dengan menggunakan perangkat lunak berbasis Reject Filter. Garis putih putus-putus pada gambar 3 adalah rentang filter ini.
Gambar 4 menunjukkan intensitas kedipan mata. Kedipan mata yang terlalu sering dapat memberikan pengaruh yang besar, dan demikian juga sebaliknya.
0 comments:
Post a Comment